MAKNA AKUNTANSI SECARA LUAS
Akuntansi sering disebut sebagai
“Bahasa Bisnis” atau akan lebih tepat
jika disebut “bahasa pengambilan keputusan”. Semakin kita kuasai bahasa ini,
akan semakin baik pula kita menangani berbagai aspek keuangan dalam kehidupan
ini.
Pernahkah
Anda mengambil keputusan yang mengandung aspek keuangan?Jawabnya pasti “Ya”.
Apapun peranan anda dalam masyarakat, sebagai siswa, kepala rumah tangga, investor,
manajer atau politisi pasti akan merasakan manfaat jika memahami akuntansi.
Tujuan utama buku ini untuk membantu anda dalam mempelajari prosedur pencatatan
akuntansi dan penyusunan laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan di bidang keuangan.
A. DEFINISI
AKUNTANSI
Definisi menurut American Institute
of Certified Publik Accounting (AICPA) adalah sebagai berikut:
“Accounting
is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner
and in terms of money, transactions and
events which are, in part at least of a financial character, and interpreting
the results thereof.
Akuntansi sebagai seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter,
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya
Sedangkan Accounting Principle Board
(APB) Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan
jasa.Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran
uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa
alternatif.
Apabila ditinjau dari sudut pandang
pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin
ilmu dan atau aktifitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas
atau transaksi yang bersifat keuangan (financial)
Menurut para ahli akuntansi yaitu :
a.
Menurut Horngen & Horrisaon, JR (1989), akuntansi adalah suatu system
yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses ke dalam laporan-laporan
dan mengkomunikasikan kepada pengambil keputusan.
b.
Menurut Weygant, Kieso & Kell (1995),
akuntans adalah suatu proses yang terdiri dari 3 aktivitas yaitu
mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi dari suatu
organisasi kepada pihak-piak yang berkepentingan atas informasi tersebut.
c.
Menurut American Institute of Certifiet Public Accountan ( AICPA),
akuntansi adalah seni mencatat, mengkalsifikasikan, dan mengikhtisarkan menurut
cara tertentu dan dinyatakan dalam nilai uang, transaksi dan peristiwa itu
setidaknya sebagian bersifat financial dan menginterprestasikannya.
d.
Menurut Miswonger & Fees, accounting is primarly the preparation of
reports based on the record, and the interpretation of the reports, artinya
akuntansi terutama membahas masalah desain sistem pencatatan, persiapan
lapaoran didasarkan pada data yang tercatat dan menginterprestasikan terhadap
hasilnya.
e.
Menurut Soehardi Sigit, akuntasi adalah seni mencatat, menggolongkan,
menganlisa, menafsirkan dan menyajikan laporan dari peristiwa
financial/keuangan yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan atau lembaga
dengan cara yang sistematis.
Kegunaan informasi akuntansi adalah
untuk:
1.
Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta
pengambilan keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
2.
Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah dan
sebagainya.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi
perusahaan). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang
organisasi.
2.
Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan.
Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi (oleh
manajemen- yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga
untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi (investor – yaitu
orang-orang yang menanmkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba;
oleh kreditur – yaitu orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan
pihak lainnya).
Jika ditinjau dari sudut pandang
proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu
entitas. Dari sini bisa dilihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang
kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi
harus:
1.
Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang
akan diambil;
2.
Memproses atau menganalisis data yang relevan;
3.
Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.
Informasi keuangan dapat bermanfaat bila kita memenuhi
ke tujuh kualitas sebagai berikut ini:
1. Relevan
Relevansi suatu informasi harus
dihubungkan dengan maksud penggunaannya.Bila informasi tidak relevan untuk
keperluan para pengambil keputusan, maka informasi demikian tidak ada gunanya,
betapapun kualitas lainnya terpenuhi.
2. Dapat Dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti
oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan
dengan batas pengertian para pemakai.
3. Daya Uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya
lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Untuk meningkatkan manfaatnya,
informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen
dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4. Netral
Informasi harus diarahkan pada
kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak
tertentu.
5. Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan sedini
mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi
dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tertentu.
6. Daya Banding
Informasi dalam laporan keuangan
akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya dari perusahaan yang sama atau maupun dengan laporan keuangan
perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama.
7. Lengkap
Informasi keuangan dikatakan lengkap
bila dapat memenuhi ke-enam tujuan kualitatif diatas dan dapat memenuhi standar
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Asumsi Dasar Akuntansi
1. Kesatuan usaha (Economic Entity)
Kegiatan perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan
yang terpisah dari pemiliknya.
2. Kelangsungan usaha (Going Concern)
Suatu perusahaan dianggap akan hidup terus untuk menyelesaikan kontrak atau
perjanjian. Hal ini berpengaruh pada berbagai metode penilaian dan
pengalokasian yang digunakan dalam catatan akuntansi.
Konsep
Dasar Akuntansi
1. Dasar Akrual (Accrual Basic)
Untuk mencapai tujuanya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual.
2. Dasar Tunai (Cash Back)
Metode ini hanya mengakui transaksi atau kejadian yang sifatnya berwujud.
Dan biasanya digunakan pada perusahaan yang menjual barang secara angsuran.
3. Kesatuan Usaha (Entity Concept)
Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang
terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan
agar perusahaan berkewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaannya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Kesinambungan (Going Concern)
Suatu usaha akan berkesinambungan
apabila dapat membayar kewajibanya tepat pada waktunya dan melaksanakan usaha
yang menghasilkan pendapatan.
5. Periode Akuntansi
(Accounting Period)
Laporan keuangan memberikan informasi
posisi keuangan perusahaan selamaperiode waktu tertentu.
6. Harga Pertukaran (Exchange Price)
Transaksi keuangan harus dicatat sebesar harga pertukaran, yaitu jumlah
uang yang harus diterima atau dibayaran untk transaksi tersebut.
7. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)
Azas peetapan beban dan pendapatan mengaitkan beban dengan pendapatan dalam
rangka menetapkan laba bersih.
8. Penetapan Harga Perolehan (Cost)
Akuntansi memilh harga perolehan untuk menyajikan nilai paling bermanfaat
sebagai dasar pencatatanya.
B. SEJARAH
AKUNTANSI
Sejarah Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu teknik
pencatatan dalam suatu perusahaan. Pada zama Romawi Kuno dan Mesir telah
dikenal pencatatan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan harta kekayaan
yang dimiliki oleh kerajaan. Pada saat orang-orang melakukan perdagangan maupun
melaksanakan perjalanan ke luar daerah, mereka mengdakan pencatatan mengenai
jumlah harta yang mereka bawa saat bepergian maupun yang mereka bawa saat
pulang. Catatan semacam ini biasanya kita temukan pada kulit kayu maupun daun
lontar atau sarana lain yang dapat digunakan.
Pada tahun 1494 (abad ke 15) seorang
ahli matematika dari Italia bernama Lucas Paciolo memulai sejarah pencatatan
yang lebih sistematis dan teratur. Gagasan pencatatan yang sistematis dan
teratur ini tertuang dalam buku yang berjudul “Summa de Arithmatica Proportioni
et Proportionalita”. Di dalam buku ini ia selalu mencatat bahwa ada dua sisi
atau lebih yang dipengaruhi oleh suatu trasaksi. Satu sisi disebut debit dan
satu sisi lain disebut kredit. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Latin
debere dan credere yang artinya masaing-masing berutang dan
percaya/mempercayai. Karena gagasannya tersebut kemudian Lucas Paciolo diangkat
sebagai bapak Akuntansi.
Dengan buku tersebut akhirnya para ahli mengembangkan idenya sehingga lahirlah tata buku (bookkeeping) dan ini berkembang dengan pesat di daratan Eropa dan akhirnya disebut dengan system Kontinental. Tata buku pada awalnya hanya satu yaitu tata buku tunggal, karena kebutuhan yang makin kompleks maka lahirlah tata buku berpasangan. Tata buku berpasangan ini tidak hanya berkembang di Eropa tapi sampai di Amerika. Perkembangan system Amerika tersebut dikatakan sebagai system Anglo Saxon yang sering kita sebut dengan acconting atau akuntansi.
Dengan buku tersebut akhirnya para ahli mengembangkan idenya sehingga lahirlah tata buku (bookkeeping) dan ini berkembang dengan pesat di daratan Eropa dan akhirnya disebut dengan system Kontinental. Tata buku pada awalnya hanya satu yaitu tata buku tunggal, karena kebutuhan yang makin kompleks maka lahirlah tata buku berpasangan. Tata buku berpasangan ini tidak hanya berkembang di Eropa tapi sampai di Amerika. Perkembangan system Amerika tersebut dikatakan sebagai system Anglo Saxon yang sering kita sebut dengan acconting atau akuntansi.
Sejarah Perkembangan Akuntansi
Internasional
1. Pra Industrisasi Sebelum Masehi Hasil
penelitian sejarah menemukan catatan tertua yang diketahui adalah lembaran dari
tanah liat yang memuat catatan – catatan pembayaran upah di Babylonia sekitar
3600 tahun sebelum masehi. Selain itu terdapat bermacam-macam bukti adanya
pemeliharaan catatan dan sitem-sistem control akuntansi yang dijumpai di
kerajaan mesir kuno dan Negara-kota Yunani. Peran perang salib yang terjadi
pada abad ke 11 hingga abad ke 13 memberikan perkembangan di kota-kota Italia
yang selanjutnya membuka hubungan baru ke arah timur (asia). Dengan begitu,
maka pusat-pusat perdagangan di kota-kota Italia bertumbuh dan muncullah
agen-agen dan partnership. Perkembangan akuntansi pada abad pertengan dikenal
dengan ilmu berhitung dan di pergunakannya mata uang secara luas sebagai alat
pertukaran. Namun semenjak dikenalnya angka arab yang lebih sederhana, maka
dominasi angka-angka romawi yang digunakan selama berabad-abad menjadi
tenggelam dan banyak di tinggalkan. Sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian
pesat karenanya. Pada abad ke 17 hingga 18 buku-buku teks mulai
mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi , sebagai usaha dari penulis
untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekaning atau
perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada
setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura
sebagaimana sebelumnya.
2. Zaman
industrisasi abad ke 18 s/d 20 Suatu tonggak penting yang mengawali
perkembangan akuntansi modern adalah terjadinya revolusi industri di eropa
barat pada abad ke 18. pada saat itu , terjadi perlihan indutri yang dikerjakan
dengan tangan dan bersifat individual ke system pabrik. Dari sinilah timbul
bentuk badan hokum yang memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah
besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Untuk pertama kalinya
status badan hokum setingkat PT itu di tetapkan secara sah di inggris dalam
tahun 1845. para pemegang saham dari perusahaan perseroan ini hanya dapat
mengontrol pekerjaan managemen perusahaan secara tidak langsung. Adanya
perbedaan kepentingan diantara kedua kelompok yaitu pemegang saham dan
manajemen perusahaan yang terpisah tersebut, menjadi kan laporan keuangan yang
dihasilkan kemungkinan besar disusun dengan dasar penilaian dan kepentingan
yang berbeda, sehingga laporan keuangan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai
pertanggungjawaban. Dibalik perkembangan badan usaha tersebut, suatu kebutuhan
baru muncul dari kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan. Yaitu
pemeriksaan akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan
keuangan yang disapkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya. Tanggung
jawab untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan tealh memenuhi fungsinya sebagai
pertanggungjawaban, tetap berada di tangan akuntan public. Untuk malakukan
peran tersebut , akuntan di tuntut harus berwawaasan luas, adil dan tidak
memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya. Desakan kebutuhan-kebutuhan jasa
akuntansi yang professional, mengakibatkan nya di buka sebuah lembaga yang
memberikan lisensi akuntan public terdaftar (CPAs) diseluh Negara Amerika
Serikat. Pada tahun 1887, para akuntan public yang terdaftar tersebut
mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama American
Association of Accountants. Dalam tahun 1917 nama itu diubah menjadi American
Insitute of Acountants, dan di pergunakan sebagai nama resmi prganisasi ini
hingga saat ini di tetapkannya na ayang bsekarang (American Institute of
Certified Public Accountants = AICPA) dalam tahun 1953. Dalam tahun 1943,
congress amerika serikat membentuk Securities and Exchange commission
(SEC)berdasarkan securities Act of 1933 dan securities and Exchange bertanggung
jawab kepada kongres, sangat berpengaruh dalam merumuskan penyeragaman teknik
pelaporan akuntansi bagi kepentingan perdagangan surat berharga di bursa-bursa
efek. Setelah memainkan peranan yang besar dalam perkembangan standar serta
prosedur akuntansi. Sejak tahun 1937-1938 , SEC telah bekerja sama dengan baik
bersama badan-badan yang di bentuk oleh AICPA guna mencapai penyeragaman
dibidang standar-standar auditing dann pelaporan akuntansi, hal ini berlangsung
hingga sekarang. Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional
yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar Negara, pertumbuhan-pertumbuhan
perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi akuntansi serta pengaruhnya
terhadapa dunia usaha, pendidikan dan masyarakat luas, akhirnya mengarahkan
perhatian ICA (International Congress Of Accounting) ke 10 (di Sydney ,
Australia pd tahun 1972) untuk membentuk organisasi profesi akuntan
international guna mengembangkan standar-standar akuntansi yang patut diterima
secara universal. Hal ini segera mendapat sambutan, menyusu di bentuknya
International Coordinator Committee Accounting Profession (ICCAP) dan
International Acoounting Standars Committee (IASC)pada tahun 1973. Suatu
kemajuan panting bagi organisasi profesi akuntan di Amrika Serikat terjadi
dalam tahun 1972 dan 1973, yaitu saat didirikan dan di organisasikannya
Financial Accounting Standards Board ( FASB) Dan Financial Accounting
Foundation (FAF) yang kian memperkuat kekdudukan profesi akuntansi di Negara
tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti , tepat guna, cepat
dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan
public akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC dan
sebagainya.
3. Perang
Dunia Kedua Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari
perkembangan akuntansi di Negara belanda pada abad pertengahan. Dalam buku
Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg
mencatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun
1642. hal ini dibuktikan oleh sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh gubernur
jendral ( kepala pemerintah Negara jajahan belanda di Indonesia) mengenai
pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang
perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia
dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen
Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas
menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia. Sebagaimana kita ketahui,
jepang yang mencetuskan perang melawan sekutupada tanggal 8 Desember 1941,
dengan cepat bergerak dan pada tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia
Belanda untuk menyerah tanpa syarat di Kalijati. Sejak tanggal tersebut,
praktis jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di Indonesia.
Pendidikan semakin terbengkalai , dan keadaan rakyat pada umumnya mulai kian
menderita dan sengsara Hinga akhir perang dunia ke dua , yaitu saat jepang
menyerah tanpa syarat kepada sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok,
Australia, Selandia Baru, dan Belanda) pada tanggal 15 Agustus 1945, ternyata
keberadaan jepang tidak membawa pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan
yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi jepang terbatas hanya untuk
mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan
huruf-huruf kanji.
4. Era
multinasional Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi yang begitu
pesat pada tahun 80 an, menyebabkan tidak terhindarnya kebutuhan terhadap
informasi keuangan yang semakin akurat dan semakin cepat. Perkembangan
lingkungan teknologi ini menuntut ilmu akuntansi untuk beradaptasi sesuai
dengan perkembangan yang ada. Ilmu akuntansi pun memanfaatkan teknologi
komputer dalam perkembangan lanjutannya. Sejak menggunakan teknologi komputer,
sistem akuntansi dan pelaporannya semakin rapi, teratur, cepat dan akurat.
Sehingga kebutuhan informasi keuangan dari berbagai pihak yang membutuhkannya
dapat dipenuhi secepat yang mereka butuhkan. Badan Pembuat Standar Akuntansi
dan Produknya •Indonesia Badan pembuat standar akuntansi di Indonesia idalah
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan produknya adalah SAK. Perkembangan standar
akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini terus
dilakukan secara terus-menerus. Pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun
Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip
Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. •Cina
badan pembuat satandar akuntansinya adalah Kementrian Keuangan yang diawasi
Dewan Negara. Yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar
akuntansi keuangan yaitu Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting
Standards Committee – CASC). • Amerika memiliki FASB (Financial Accounting
Standard Board) produknya adalah US GAAP (United State Generally Accepted
Accounting Principles). •Australia Badan yang bertanggung jawab menangani
standar pelaporan keuangannya yaitu AASB (Australian Accounting Standards
Board). AASB merupakanbadan independen yang menetapkan standar akuntansi dan bertempat
di Melbourne. AASB didirikan untuk mengembangkan, dalam kepentingan umum,
sebuah paket standar akuntansi yangberkualitas, dan mudah dipahami. •Taiwan
Badan pembuat standar akuntansi di Negara ini ialah Komite Standar Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting Standards Committee- FASC) dari Lembaga
Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting Research and Development
Foundation-ARDF). •Meksiko Lembaga pembuat standar akuntansi nasionalnya yaitu
Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Publicos).
Lembaga ini bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar
akuntansi keuangan yaitu standar akuntansi yang dikembangkan oleh Komisi
Prinsip Akuntansi dibawah institusi tersebut, sedangakan standar auditing
merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. • Eropa IASB
(International Accounting Standard Board) IASB adalah sebuah lembaga pembuat
standar akuntansi untuk negara-negara di kawasan Eropa. Standar yang dibuat
oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia Hal ini
karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan
perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis
menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard). •Prancis merupakan
pendukung utama akuntansi nasional di dunia. Di mana Kementrian Ekonomi
Nasional menyetujui kode akuntansi nasional (Plan Comptable General) secara
resmi yang pertama pada bulan September 1947 dan di revisi pada tahun 1957dan
tahun 1982 berdasarkan Direktif Ke-4 Uni Eropa (UE) kemudian pada tahun 1986,
rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ke-7 UE
terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi untuk lebih lanjut pada tahun
1999. •Inggris Badan pembuat standar akuntansi di Negara Inggris ialah
Accounting Standard Board (ASB)yang didirikan pada tahun 1990. Selama masa itu
badan ini telah banyak mengeluarkan Statement of Standar Accounting Practise
(SSAPs) dan Statement of Recommended Practice (SORPs). Otoritas Pasar Modal di
Beberapa Negara Otoritas dapat diartikan sebagai kekuasaan remi atau legal,
sedangkan Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Atau
dengan kata lain yaitu bertemu nya antara pencari dana (emiten) dan para
penanam modal (investor). (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal)
Indonesia Otoritas pasar modalnya adalah BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal).
Singapura Otoritas Pasar Modalnya yaitu Monetary Authority of Singapore.
Amerika Otoritas pasar modalnya adalah SEC (Security And Exchange Commite).#
SEC (Securities and Exchange Commission) adalah otoritas pasar modal yang ada
di Amerika. Prancis AMF (Autorite des Marches Financiers) adalah otoritas pasar
modal yang ada di Perancis Malaysia Otoritas pasar modalnya adalah Malaysia
Securities Commission. Eropa Di negara Eropa, otoritas Pasar Modalnya yaitu
ESMA.