Samudra di atas awan gunung Mahameru
Subhannallah
betapa besarnya kuasa Allah menciptakan keindahan yang begitu dahsyat,
ya itulah samudra diatas awan gunung mahameru puncak tertinggi jawa.
Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa,
dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut. Gunung
berapi ini masih aktif hingga saat ini.
Gunung ini masuk dalam
kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri
dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Dari puncak Semeru,
Anda bisa melihat gunung-gunung lain seperti Bromo, Batok, Watangan,
Kursi, dan Widodaren.
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk
mendaki puncak gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru
dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang.
Saat pendakian,
Anda akn menemukan surga dalam perjalanan menuju puncak Semeru. Surga
tersebut adalah Ranu Kumbolo, danau yang berada di kaki Gunung Semeru.
Biasanya
pendaki akan beristirahat atau mendirikan tenda di Ranu Kumbolo.
Pemandangan danau ini begitu indah, warna airnya biru berpadu dengan
hijaunya perbukitan di sekelilingnya. Pemandangan paling indah di Ranu
Kumbolo adalah ketika matahari terbit, yang sinarnya dapat Anda saksikan
di sela-sela bukit, memantul di air danau.
Meninggalkan Ranu
Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat
indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput
yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit
dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas
dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa.
Pos
selanjutnya bagi pendaki untuk beristirahat adalah Kalimati. Pos
Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda
untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan
cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Selain
Kalimati, sebelum puncak biasanya pendaki beristirahat di Arcopodo.
Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat
curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu.
Dari
Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit
pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan,
di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna
merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di
Kalimati. Pendakian menuju puncak sebaiknya dilakukan pagi-pagi sekali
sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.
Di puncak Gunung Semeru
(Puncak Mahameru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring
Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya
gas beracun dan aliran lahar. Pemandangan dari puncak ini sangat indah,
bagaikan samudra di atas langit. Saat hampir mencapai puncak, Anda akan
merasakan bagaimana berada di atas awan.
Hati-hati saat berada
di puncak, karena Semeru masih sering mengeluarkan letusan dan gas
beracun. Soe Hok Gie, salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan
mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung
Semeru pada tahun 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru.
Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis.
Pendakian
sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus,
dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering
terjadi badai dan tanah longsor. Jangan lupa juga mengenakan baju tebal
untuk mencegah hipotermia dan juga kacamata agar bisa melindungi wajah
dari hujan abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar