Senin, 03 November 2014

Tulisan Softskill

Samudra di atas awan gunung Mahameru



Subhannallah betapa besarnya kuasa Allah menciptakan keindahan yang begitu dahsyat, ya itulah samudra diatas awan gunung mahameru puncak tertinggi jawa.

Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut. Gunung berapi ini masih aktif hingga saat ini.

Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Dari puncak Semeru, Anda bisa melihat gunung-gunung lain seperti Bromo, Batok, Watangan, Kursi, dan Widodaren. 

Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. 

Saat pendakian, Anda akn menemukan surga dalam perjalanan menuju puncak Semeru. Surga tersebut adalah Ranu Kumbolo, danau yang berada di kaki Gunung Semeru. 

Biasanya pendaki akan beristirahat atau mendirikan tenda di Ranu Kumbolo. Pemandangan danau ini begitu indah, warna airnya biru berpadu dengan hijaunya perbukitan di sekelilingnya. Pemandangan paling indah di Ranu Kumbolo adalah ketika matahari terbit, yang sinarnya dapat Anda saksikan di sela-sela bukit, memantul di air danau.

 Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa.

Pos selanjutnya bagi pendaki untuk beristirahat adalah Kalimati. Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.

Selain Kalimati, sebelum puncak biasanya pendaki beristirahat di Arcopodo. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. 

Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak sebaiknya dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.

Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Pemandangan dari puncak ini sangat indah, bagaikan samudra di atas langit. Saat hampir mencapai puncak, Anda akan merasakan bagaimana berada di atas awan.

Hati-hati saat berada di puncak, karena Semeru masih sering mengeluarkan letusan dan gas beracun. Soe Hok Gie, salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada tahun 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis.

Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor. Jangan lupa juga mengenakan baju tebal untuk mencegah hipotermia dan juga kacamata agar bisa melindungi wajah dari hujan abu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar